Cara Aman Pakai Jargas di Rumah, Ini Tip dari Wamen ESDM
By Abdi Satria
nusakini.com-Jakarta-Pembangunan sambungan jaringan gas rumah tangga (jargas) di Indonesia semakin meningkat dari tahun ke tahun. Bahkan pada tahun 2018 saja sudah terbangun 90.250 Sambungan Rumah (SR) jargas dengan rincian 89.727 SR menggunakan biaya APBN dan 523 SR Non-APBN.
Artinya, pertumbuhan pengguna jargas pun meningkat mengingat semakin banyak pula rumah warga yang sudah tersambung aliran gas. Dalam empat tahun terakhir saja sudah ada lebih dari 450 ribu SR jargas yang dibangun di kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
Salah satu kelebihan jargas tak lain karena lebih ekonomis, praktis, bersih dan aman dibandingkan penggunaan tabung LPG 3 Kg. Sisi keamanan inilah jadi kesadaran penting bagi warga yang mengubah kebiasaan beralih dari penggunaan elpiji ke jargas.
Oleh karenanya, biar pengguna tidak khawatir akan penggunaan jargas dan tetap aman bila ada masalah yang muncul di kemudian hari, Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan beberapa tips atas keselamatan penggunaan jargas di rumah bila terjadi kebocoran.
"Kalau gas alam dari perut bumi, itu tidak berbau. Tidak terlihat, tercium dan kadang-kadang tidak terasakan. Tapi yang (terpasang) di rumah ibu itu berbau kalau bocor," kata Arcandra di hadapan para warga Kelurahan Tanjung Morawa, Kab. Deli Serdang, Sumatera Utara pada Rabu (6/3) lalu.
Arcandra mengutarakan para warga segera membuka pintu rumah dan memberikan ruang terbuka bila terjadi kebocoran gas dalam pipa. "Reaksi kita pertama adalah buka pintu selebar-lebarnya biar gasnya keluar," ungkapnya.
Kedua, para warga diminta segera menjauhkan segala hal yang dapat memantik api. "Jauhkan dari sumber api. Jangan sampai kalau ada bau gas lalu merokok," jelas Arcandra.
Ketiga, mencari sumber gas yang bocor untuk segera ditutup. "Cari sumber dimana tempat menutup sumber gasnya tersebut. Ada valve-nya," tambah Arcandra.
Tiga langkah tersebut merupakan prosedur sederhana yang bisa dilakukan masyarakat bila suatu hari mendapatkan kebocoran gas di rumah. "Mungkin ada prosedur-prosedur standar, tapi ini yang sederhana. Intinya, jangan sampai gas tertutup di sebuah ruangan, sebisa mungkin dilepas kalau ada bah dan kejar dimana sumbernya," kata Arcandra.
Arcandra pun meminta kepada pihak Pertamina maupun PGN menyosialisasikan keselamatan penggunaan jargas secara masif supaya masyarakat tetap menjaga awareness-nya. "Mohon kiranya Pertamina maupun PGN masalah safety ini ditingkatkan," harapnya. (p/ab)